Friendliesfriendlies merujuk pada pertandingan persahabatan dalam dunia olahraga, khususnya sepak bola, yang bertujuan membangun hubungan internasional tanpa kompetisi resmi.

Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan pertemuan antar-tim atau negara yang fokus pada kebersamaan dan latihan, bukan hasil akhir. Di Indonesia, konsep ini populer karena mempromosikan perdamaian dan pertukaran budaya. Misalnya, tim nasional Indonesia sering menggelar friendliesfriendlies dengan negara tetangga seperti Malaysia atau Thailand untuk pemanasan sebelum turnamen besar.

Friendliesfriendlies penting karena memberikan manfaat strategis dan sosial yang signifikan.

Manfaat utama:

- Pelatihan rendah risiko: Pemain bisa berlatih taktik baru tanpa tekanan hasil pertandingan.

- Persahabatan global: Meningkatkan hubungan diplomatik antar-negara melalui olahraga.

- Persiapan kompetisi: Menguji kekuatan tim sebelum event besar seperti Piala Dunia atau Piala AFF.

Di Indonesia, ini juga memajukan pengembangan pemain muda dan atraktif bagi sponsor, meningkatkan ekonomi olahraga.

Untuk berpartisipasi dalam friendliesfriendlies, baik sebagai pemain atau fan, ada beberapa langkah terstruktur:

- Pemain: Bergabung dengan klub atau akademi olahraga ternama, lalu terpilih melalui seleksi ketat yang diadakan PSSI.

- Penonton: Beli tiket resmi melalui situs seperti Tiket.com atau aplikasi Livin' Mandiri; harga biasanya mulai Rp100.000 hingga Rp500.000 tergantung lokasi stadion.

- Organizer: Ajukan proposal ke federasi olahraga dengan rencana anggaran dan keamanan. Tempat populer termasuk Gelora Bung Karno di Jakarta atau Stadion Kapten I Wayan Dipta di Bali.

Partisipasi dalam friendliesfriendlies membawa manfaat besar secara fisik, mental, dan karir untuk pemain:

- Fisik: Latihan intensitas moderat mengurangi cedera dan meningkatkan kebugaran.

- Mental: Tekanan rendah membantu membangun kepercayaan diri dan adaptasi pada kondisi baru.

- Karir: Menunjukkan bakat ke klub elit atau scout internasional, seperti transfer ke liga Eropa. Contohnya, pemain Indonesia seperti Egy Maulana sering meningkatkan nilai pasar lewat performa di friendliesfriendlies, membuka peluang kontrak profesional.

Peserta utama friendliesfriendlies mencakup berbagai pihak, dengan struktur yang inklusif:

- Tim nasional: Negara seperti Indonesia, Malaysia, Vietnam, dan Singapura sering menjadi pemain utama.

- Klub profesional: Klub lokal seperti Persib Bandung atau Persija Jakarta berpartisipasi rutin.

- Pemain muda dan veteran: Memberikan kesempatan bagi talenta baru atau eks-pemain berbagi pengalaman.

- Sponsor dan penggemar: Brand besar seperti Indofood atau Djarum serta komunitas fan menjadi bagian integral untuk suksesi event.

Lokasi populer untuk friendliesfriendlies di Indonesia dipilih berdasar fasilitas dan aksesibilitas:

- Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta: Kapasitas 77.000 penonton, sering menjadi tuan rumah untuk event internasional.

- Stadion Pakansari, Bogor: Cocok untuk latihan intensif dengan lingkungan yang tenang.

- Stadion Dipta, Bali: Kombinasi olahraga dan pariwisata, menarik banyak turis.

Kriteria pemilihan termasuk keamanan tinggi, infrastruktur modern, dan kemudahan transportasi dari kota utama untuk memaksimalkan daya tarik.

Jadwal umum friendliesfriendlies di Indonesia terikat dengan kalender sepak bola global:

- Masa persiapan: Sebelum turnamen besar seperti Piala Asia atau SEA Games, biasanya Januari-Februari atau Juni-Juli.

- Jeda kompetisi: Antar-musim liga lokal, seperti Agustus atau Desember.

Acara sering diumumkan melalui media sosial resmi PSSI dan platform seperti Instagram @officialpssi, dengan frekuensi 2-4 kali setahun tergantung agenda FIFA. Tahun 2024, misalnya, dijadwalkan pada Mei dan Oktober menyambut Kualifikasi Piala Dunia.

Sejarah friendliesfriendlies di Indonesia dimulai dari era kolonial, berevolusi sebagai instrumen diplomasi:

- Awal abad ke-20: Diperkenalkan oleh klub Belanda, fokus pada persahabatan lokal.

- Pasca-kemerdekaan (1950-an): Menjadi alat untuk solidaritas Asia-Afrika, seperti pertandingan dengan Malaysia.

- Modern (2000-sekarang): Berkembang dengan digitalisasi dan profesionalisasi, termasuk siaran langsung di TVRI dan streaming Vidio.

Evolusi terlihat dari peningkatan keterlibatan komunitas dan nilai ekonomis, mendukung visi Indonesia menjadi pusat olahraga regional.

Perbedaan utama antara friendliesfriendlies dan pertandingan resmi terletak pada aturan dan tujuan:

- Tekanan hasil: Friendliesfriendlies tidak memengaruhi peringkat FIFA atau trofi, sementara pertandingan resmi menentukan juara dan kualifikasi.

- Aturan fleksibel: Penggantian pemain bisa lebih banyak, dan wasit lebih toleran dalam pelanggaran.

- Strategi tim: Fokus pada eksperimen formasi baru dan inklusivitas pemain, bukan kinerja maksimal.

Di Indonesia, ini berarti minim risiko untuk skandal atau kerusuhan fan.

Tren terkini friendliesfriendlies di Indonesia menonjolkan inovasi digital dan keberlanjutan:

- Teknologi: Penggunaan AI untuk analisis performa pemain dan streaming virtual via aplikasi seperti MAXstream.

- Kesetaraan: Lebih banyak pertandingan dengan tim wanita dan remaja, didukung kampanye gender equality.

- Ekowisata: Kolaborasi dengan sektor pariwisata, seperti event di Bali yang menyoroti konservasi lingkungan.

Perkembangan ini diatur dalam pedoman PSSI terbaru untuk 2024-2028, dengan target menjadikan Indonesia sebagai hub pertandingan persahabatan di ASEAN.